Minggu, 15 Januari 2012

Rinduku jatuh di Malang.

Teruntukmu, tempat rinduku bermuara.

Halo sayang,
Surat ini ku kirim dari Medan untukmu yang ada di seberang.
Bagaimana kota Malang hari ini ?
Hujan kah?
Keadaanmu?
Bagaimana kabar hati yang ku titipkan di kota itu?
Dan masih setiakah rindumu menyelinap dari sela jendela kamarku?

Oh iya, hari ini kita bertengkar. Walaupun tadi niatmu hanya bercanda, tapi aku cukup kesal denganmu. Lain kali jangan begitu lagi ya. Aku tidak suka. Kau ingat?
Aku hanya takut amarah sanggup membakar secara sia perjuangan yang sudah kita lalui dengan susah payah.
Ingat sayang, kita berada di pulau yang berbeda.
Untuk bertemu saja kita harus berenang menyebrangi selat sunda ( mulai lebay ) :D

Jarak..
Yah, ini musuh utama kita dan pasangan penganut paham LDR juga di luar sana, selain provider yang lemot dan harga tiket pesawat yang mahal juga tentunya :D
Harus kita apakan dia?
Ahh, tapi aku yakin, di antara jarak yang kian merentang, saat untuk kita saling bertukar peluk pasti akan datang. Kau juga sependapat denganku kan?

24 september 2009.
Kau ingat itu apa?
Waktu itu kau semangat sekali menyuruhku mencatat tanggal itu sebagai momen penting kita, dan kau bilang kau sangat bahagia seolah-olah pemerintah akan memerahkan tanggalnya dan menjadikan itu sebagai hari libur nasional.. hahahaaa
Iya, itu tanggal penting untuk kita. Tanggal yang di tiap tahunnya akan kita rayakan dengan segudang harapan.
Harapan yang mampu menguatkan kita untuk bisa bertahan hingga sekarang .
Harapan yang ku selipkan dalam doa untuk kita amini bersama melawan jarak yang semakin jauh membentang .

Aku jadi ingat kata-katamu.

 “Bersabarlah..
akan datang hari dimana semua mata tertuju pada kita. Saat ku ucap ijab dengan bismillah, dan ku lihat kamu yang tak sabar menunggu kata sah”

kata-kata inilah yang membuatku rela melacurkan hati pada penantian hingga hari bahagia itu datang. Dan ku harap kau segera melunasi semua janjimu untuk menemuiku di sini. Ingat, janji adalah hutang, sayang. Akan ku kirim rindu ke sana untuk menagihnya.

Hmm, ini surat cinta pertamaku untukmu kan ?
Aku tak pandai merangkai kata untuk surat cinta. banyak hal yang sebenarnya ingin aku ungkapkan, di pikiranku beribu kata berebut meminta hadirnya di surat ini. tapi setiap kali ku coba menyusun kata-kata itu, barisan kata-kata yang ku hasilkan semakin kacau (tetooottttt, mengulang kata "kata-kata"!!! )  tapi aku harap kamu senang membacanya.
sebelum semakin kacau isi surat ini, sebaiknya aku sudahi saja ya sayang, nanti kamu pusing pula bacanya :p
Kamu baik-baik di sana ya.
Jaga kesehatanmu dengan baik untukku.
Jangan lupa makan, nanti kamu mati ( hahahaaa, ini candaan yang sering ada di twitter sayang, jangan tersinggung ya ).
Jangan lupain aku walaupun kamu sedang makan ( lirik-lirikan dengan jangkrik :D )
Yang pasti, tolong jaga hati yang ku titipkan padamu.
Kau pun tenang saja, hatimu ku rawat dengan baik di sini.

Akan datang hari di mana dua menjadi satu. saat jarak tak lagi menikam waktu, saat masa terbungkus lipatan haru.
Jangan jadikan aku korban hati yang disia-siakan rindu ya.
Aku sayang kamu, Sastra (@eiko_wuae) <3

Salam,
Yang merindumu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar